Nahdliyin.id - - Media Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Kemuliaan Ilmu Tasawuf dan Kaum Sufi dalam Pandangan Ulama

Ketika Kita melihat bagaimana Akidah yang diyakini oleh para Ahli tashowwuf (Sufi) didalam kehidupan mereka ,tentu Kita akan berfikiran bahwa mereka adalah orang-orang yang baik ,juga menebarkan kebaikan ,karena kedekatan mereka kepada Allah s.w.t ,dan itulah yang menjadi ukuran utama orang dinilai baik atau buruk dalam pandangan  Allah s.w.t.

إن الله لا ينظر الى صوركم ولا الى اجسامكم ولكن ينظر الى قلوبكم واعمالكم

Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk kalian dn juga tidak pada badan kalian ,akan tetapi melihat kepada Hati-hati Kalian dan amal perbuatan kalian .

 

 

 

Dan Akhlaknya seorang pengikut ajaran tashowwuf adalah Akhlak yang sama yang diperintahkan Rasulullah s.a.w. ,bahkan akhlak yang sama digunakan Rasulullah ,sebagaimana disebutkan oleh para Ulama bahwa Akhlak mereka adalah :

 

1.Tawadhu’ (rendah hati). dan itu merupakan sifat Rasulullah s.a.w. ,dan Beliau telah mengatakan

إن الله تعالى اوحي الي أن تواضعوا ،ولا يبغي بعضكم على بعض (أخرجه مسلم والبخاري وابوداود )

Sungguh Allah telah mewahyukan kepadaku ,agar memerintahkan kalian untuk rendah hati ,dan tidak berbuat dholim satu dengan yang lainya .(Diriwayatkan oleh imam Muslim,Bukhary dan Abu Dawud)

 

Dan dari bentuk sifat rendah hatinya Rasulullah s.a.w. ,Beliau mendatangi undangan setiap orang , seorang yang merdeka ataupun Budak hamba sahaya ,dan Beliau menerima hadiah walaupun hanya seteguk air susu ,dan Beliau tidak pernah menolak undangan dari seorang budak perempuan ataupun orang-orang miskin .

 

Dan sifat ini pasti dimiliki oleh setiap orang yang menempuh jalan ilmu tashowwuf (seorang Sufi) karena setiap sifat dan gerakan mereka selalu hanya mencontoh dengan Rasulullah s.a.w.

 

2. Berlapang hati .Sabar menahan gangguan ,dan hinaan dari orang lain,Rasulullah s.a.w. bersabda

 

المؤمن الذي يعاشر الناس ويصبرعلى اذاهم خير من الذي لا يخالطهم ولا يصبر على اذاهم (أخرجه البخاري في الأدب)

Seorang Mukmin yang hidup berkumpul dengan masayarakat ,dan sabar menghadapi gangguan dari mereka ,lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak berkumpul dengan mereka dan tidak sabar menerima gangguan mereka.

 

 

3.Mengutamakan orang lain dan berbuat baik kepada manusia .sebagaimana disebutkan dalam perkataan Ulama :

ومن أخلاقهم الإيثار والمواساة ،ويحملهم على ذالك فرط الشفقة والرحمة طبعا،وقوة اليقين شرعا (عوارف المعارف)

Dan merupakan Akhlak mereka adalah mengutamakan orang lain dan mengalah . yang menyebabkan mereka melakukan demikian adalah sifat kasih sayang dan cinta yang mereka miliki secara tabi’at (bukan karena ingin dipuji manusia) dan dengan kekuatan iman secara syarea’at (menjalankanya kerena perintah Allah) .(Awariful Ma’arif)

 

dan berkaitan dengan hal inilah Allah menurunkan ayat :

ويؤثرون على انفسهم ولوكان بهم خصاصة   (سورة الحشر،9)

Dan mereka mengutamakan orang lain atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.

 

Mereka sabar menjalani hidup dengan mengutamakan yang ada ,dan sabar untuk tidak mencari apa yang tidak ada (tidak mereka miliki).

 

4.Melupakan kesalahan orang ,dan memafkanya . serta membalas perbuatan buruk mereka dengan kebaikan ,Sahabat Anas Ibn Malik telah meriwayatkan dari Nabi s.a.w. :

قال النبي صلى الله عليه وسلم : رايت قصورا مشرفة على الجنة ،فقلت يا جبريل لمن هذه ؟قال للكاظمين الغيظ والعافين عن الناس (ذكر هذاالحديث في كنز العمل7016)

Nabi s.a.w. bersabda : Aku melihat istana-istana berada diatas bukit-bukit surga ,lalu Aku berkata : wahai Jibril milik siapa istana-istana ini ? maka Jibril menjawab : untuk orang-orang yang menahan amarah dan memafkan kesalahan orang .

 

5.Menampakkan senyum dan kegembiraan diwajah mereka .  

 

ومن أخلاقهم البشر وطلاقة الوجه ,فالصوفي بكاؤه في خلوته وبشره وطلاقة وجهه مع الناس (عوارف المعارف.254)

Seorang yang Sufi menangisnya ketika Dia dalam keadaan sendiri,dan senyumanya serta kegembiraanya terlihat ketika Dia bersama orang-orang .

 

Rasulullah s.a.w. bersabda :

قال النبي صلى الله عليه وسلم كل معروف صدقة وإن من المعروف ان القى اخاك بوجه طلق (أخرجه البخاري في الادب المفرد)

Nabi s.a.w. bersabda : setiapa perbuatan baik bernilai shodaqoh ,dan termasuk kebaikan ,engkau memandang saudaramu dengan wajah gembira (tersenyum) .(H.R.Bukhary )

.

6.Senang bershodaqoh tanpa perhitungan dan Tidak suka menimbun harta , diriwayatkan dari Rasulullah s.a.w. ,bahwa Beliau melarang pelayanya agar tidak menyimpan atau menimbun makanan ,beliau berkata :

الم أنهك أن تخبئ شيئا لغد ؟ فإن الله تعالى يأتي برزق كل غد (أخرجه البخاري ومسلم )

Bukankah Aku sudah melarangmu untuk menyimpan sesuatu sampai besok ? sesungguhnya Allah akan mendatangkan rizki pada setiap harinya (H.R. Al-Bukhary dan Muslim).

 

7.Menumbuhkan rasa cinta .bersikap lembut dan menyesuaikan diri dengan orang lain ,dan meninggalkan perselisihan ,Rasulullah s.a.w. bersabda :

المؤمن يألف ويؤلف ،ولا خير فيمن لا يألف ولا يؤلف (ذكره السيوطي في الجامع الصغير)

Seorang mukmin adalah seseorang yang bersikap dapat menerima dan menerima orang lain ,dan tidak ada baiknya jika seseorang tidak dapat menerima dan diterima orang lain .

 

8.Al-ghirah . Pencemburu terhadap hukum Allah jika ada yang merusak dan melanggarnya ,sebagai bentuk memperjuangkan atas agama islam yang suci dan mulia ,mereka tidak akan melakukan suatu pekerjaan dan tidak akan berteman dengan seseorang kecuali apabila mereka benar-benar telah mengeahui sesuatu tersebut diridhoi Allah s.w.t. ,meeka tidak akan mencintai seseorang dan membencinya hanya karena sebab Duniawi .

وقال علي ابن حسين رضي الله عنهما : لا يصطحب اثنان على غير طاعة الله ،الا وتفرقا على غير طاعة الله .

Berkata Ali Ibn Husain : Tidaklah Dua orang berteman karena landasan tidak ada ketaatan kepada Allah ,kecuali Dia akan berpisah karena sebab maksiat juga .

ويقول الحسن البصري : من ادعا أنه يحب عبدا لله تعالى ،ولم يبغضه إذا عصى الله تعالى فقد كذب في دعواه أنه يحبه لله

Al-Imam Hasan Al-bashri berkata : barang siapa yang mengaku Dia telah cinta pada seseorang karena Allah ,kemudian Dia tidak membencinya Jika temanya berbuat maksiat kepada Allah ,maka orang itu telah bohong didalam pengakuanya bahwa Dia mencintai temanya karena Allah .

 

9.Tidak banyak tertawa dan bersenang-senang dengan kenikmatan Dunia .

 

Bahkan mereka sungguh sangat merasa cukup dan mensyukuri nikmat Dunia yang telah mereka peroleh , nikmat yang berupa pakaian ,kendaraan dan istri yang mereka nikahi ,lawan dari keinginan orang-orang yang kebanyakan mencintaai Dunia ,mereka takut ,karena memandang semua dari kenikmatan dunia yang diberikan oleh Allah ,adalah sebagian bentuk kenikmatan akherat yang diberikan terlebih dahulu oleh Allah .Bagaimana seorang yang berada didalam “Penjara” mampu merasakan kegembiraan ,sedangkan hatinya selalu teringant dan bergantung pada rumah dan keluarganya ? Begitulah yang dirasakan oleh wali-wali Allah ,orang-orang yang sholeh ,atas umur mereka yang panjang dan lamanya waktu mereka berada didalam Dunia yang hakekatnya merupakan penjara (rumah tahanan) bagi seorang mukmin ,semakin lama mereka berada didunia ini ,maka semakin mereka merindukan perjumpaan dengan Allah .s.w.t.

وكان الحسن البصري لا يراه احد الا ظن أنه قريب عهد بمصيبة لما يراه من شدة الحزن والخوف

ويقول الفضيل بن عياض : رب ضاحك واكفانه قد خرجت من عند القصار (تنبيه المغترين للإمام الشعراني .ص.47-48)

Dan disebutkan bahwa Hasan Al-bashry ,tidaklah seseorang melihatnya kecuali orang itu mengira bahwa Dia baru saja tertimpa musibah ,karena wajahnya yang selalu terlihat sangat sedih dan takut memikirkan amal Ibadahnya .

Dan Fudhoil bin ‘Iyadh juga mengatakan : mungkin orang yang tertawa ,kain Kafanya telah disiapkan dan dibeli dari penjual kain . (Tanbiih Al-Mughtarrin).

 

10.Selalu merasa takut terkena azab Allah s.w.t. atas perbuatan dholim yang mereka lakukan pada diri sendiri dan hamba-hamba Allah yang lain .

 

Sifat yang seperti ini yang telah dikatakan oleh seorang yang soleh ,Maimun bin Mahran :

إن الرجل ليلعن نفسه في الصلاة ولا يشعر ،فقيل له وكيف ذالك ؟ قال يقرأ : (الا لعنة الله على الظالمين) وهو قد ظلم نفسه بالمعاصي ،وظلم الناس بأخذ اموالهم والوقوع في أعراضهم .(تنبيه المغترين)

Sesungguhnya seseorang ketika membaca Al-qur’an Dia melaknat dirinya sendiri ,seseorang bertanya : bagaimana bias ? ketika seseorang membaca firman Allah : “Sungguh Laknat Allah diperuntukkan bagi orang-orang yang dholim” dan Dia telah mendholimi dirinya dengan berbuat maksiat ,dan mendholimi orang lain dengan mengambil harta dan menghinakan harga diri  mereka.(tanbih Al-Mughtarrin.

Dan juga seperti yang disampaikan oleh salah seorang dari mereka ,Seorang soleh yang bernama Ahmad bin Harb :

يخرج من الدنيا اقوام أغنياء ،من كثرة الحسنات فيأتون يوم القيامة مفاليس من اجل تبعات الناس

Akan ada jkelompok Kaum ,mereka keluar dari Dunia dalam keadaan kaya dengan pahala ,karena banyaknya kebaikan yang mereka lakukan ,lalu dihari Kiamat mereka kehilangan semua itu karena dosa yang mereka lakukan kepada manusia .

 

11.Selalu merasa takut kepada Allah ,Jika mengingat keadaan yang terjadi dihari Kiamat .dan seringnya mereka pingsan (tak sadarkan diri) ketika mendengar ayat Alqur’an dan dzikir .

 

Inilah diantara sifat-sifat yang dimiki oleh orang-orang Sufi ,karena kekhawatiran yang sangat besar akan keselamatan mereka dihari Kiamat .

 

Seperti yang pernah terjadi dizaman Rasulullah s.a.w. ketika Beliau membaca Ayat Al-qur’an ,firman Allah yang mengatakan :

إن لدينا أنكالا وجحيما وطعاما ذا غصة وعذابا اليما (سورة المزمل 12-13)

Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.

 

Dan saat itu dibelakang Beliau ada seorang sahabat yang bernama Humran Bin A’yun , maka Dia pun langsung terjatuh dari sholatnya saat mendengar bacaan Rasulullah ,kemudian meninggal dunia seketika. (disebutkan oleh Al-Baihaqi dalam Kitab Syi’b al-iman).

 

Dan diceritakan bahwa suatu hari Yazid Ar-Raqasyi bertamu menemui Khalifah Umar bin Abdul Aziz , lalu Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata kepada Yazid :wahai Yazid ,nasehatilah Aku ! Yazid berkata : wahai Amiral mu’minin ,sesungguhnya Anda adalah pemimpin yang pertama kali meninggal ,Umar bin Abdul Aziz menangis mendengarnya ,dam Dia berkata :tambahkan lagi nasehatmu ! Antara dirimu dan Nabi Adam ,Anda tidak mempunyai orang tua yang masih hidup , Khalifah Umar pun menangis dan berkata :tambahkan lagi nasehatmu untukku ! maka Yazid berkata : tidak ada suatu tempat yang lain antara surga dan neraka .maka saat itulah Khalifah Umar bin Abdul Aziz terjatuh pingsan .(Tanbihul Mughtarrin) .

 

12.Selalu mendahulukan amalan Akherat daripada amalan Dunia .

 

Contoh yang kecil diantara amalan akherat yang mereka dahulukan ,Seperti setiap kali mereka selesai sholat ,mereka dahulukan membaca wiridnya setelah shlat subuh sebelum memulai pekerjaan yang lainya ,sebagaimana juga mereka mendahulukan sholat Tahajjudnya ditengah malam yang dingin dan meninggalkan tidur dibawah dekapan selimut yang hangat  ,dan begitulah yang dilakukan orang-orang Salaf yang terdahulu dalam kehidupan setiap harinya ,siapapun yang memulai pagi harinya dengan Niatan memikirkan kehidupan Dunia maka Dia telah keluar dari cara dan Thoriqah yang seperti ini .

Assyekh Abul Hasan As-syadzily berkata :

الدنيا ابنة ابليس ، فمن خطبها كثر تردد ابيها اليه ،فإن دخل بها اقام عنده بالكلية .(الموسوعة اليوسفية)

Dunia adalah putrid (anak peremuan) Iblis ,siapapun yang meminangnya, maka Ayahnya (Iblis) akan sering keluar masuk kedalam rumahnya ,dan apabila Dia menjadikan dunia “sebagai isterinya” ,maka Ayahnya pun juga akan tinggal selamanya bersama dirinya .

Dikatakan oleh seorang Ulama : yang dimaksudkan dengan meminangnya adalah menginginkanya ,sedangkan maksud dengan menjadikanya isteri ,adalah menggenggam yang lebih dari kebutuhan yang Dia perlukan tanpa tujuan dan maksud yang dibenarkan oleh Syareat.Oleh sebab itu dikatakan ,siapa yang menginginkan Iblis tidak tinggal bersamanya tetapi Dia menikahi putrinya (dunia) ,maka Dia telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi .sebab itulah Kita sering melihat orang yang mencintai dunia dengan hatinya ,selalu merasa was-was didalam sholat, wudlu ,dan didalam mengucapkan niat .

 

13.Tidak pernah lalai berdzikir kepada Allah dan bersholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w. dalam setiap majlis yang mereka tempati .

 

Mereka tidak pernah meninggalkan majlis ataupun tempat yang mereka gunakan untuk berkumpul kosong dari dzikir dan bersholawat kapada Rasulullah s.a.w. didalam hati mereka  , dan mereka lakukan ini karena semata-mata mengamalkan Hadits Rasulullah s.a.w. :

  لا يجلس قوم لم يذكروااالله فيه ولم يصلوا على نبيهم محمد صلى الله عليه وسلم ،الا كان عليهم ترة يوم القيامة (أخرجه احمد)

Tidaklah duduk dan berkumpul sekolompok orang dalam suatu majlis (tempat) ,dan mereka tidak menyebut nama Allah dan bersholawat kepada Nabi mereka didalam majlis tsb ,kecuali mereka mendapatkan kekurangan (ketidak sempurnaan) dihari Kiamat .

Dan sebagaimana dikatakan juga oleh sebagian orang-orang yang Soleh ,menceritakan tentang sifat orang-orang sufi :

وكان يحي بن معاذ رحمه الله يقول :  حادثواالقلوب بذكرالله فإنها سريعة الغفلة .

ويقول وهب ابن منبه رحمه الله : واعجبا من الناس يبكون على من مات جسده ،ولا يبكون على من مات قلبه وهو أشد

(تنبيه المغترين)

*As-Syekh Yahya bin Muadz berkata : ajaklah hati berbicara dengan dzikir kepada Allah s.w.t.   

   karena hati cepat sekali lalai dari Allah s.w.t.

*Dan As-Syekh Wahab bin Munabbih berkata : Sungguh mengherankan sekali ,orang-orang yang  

  menangisi orang yang telah mati jasadnya ,dan tidak menangisi orang yang mati hatinya , 

  padahal matinya hati lebih bahaya dari matinya jasad .(tanbih Al-mughtarrin).

 

14.Kelembutan hati mereka dan seringnya menangisi dosa .

Sifat mereka semacam ini tidak lain karena kelembutan hati mereka yang selalu digunakan berdzikir kepada Allah s.w.t. ,dan yang menyebabkan mereka menangis adalah perasaan yang selalu kurang dalam  beridah kepada Allah .

Dan sifat yang seperti ini sudah dicontohkan oleh Sahabat-sahabat Besar Rasulullah s.a.w. ,semisal Sayyidina Abu Bakar As-siddiq ,Umar Ibn Al-Khottob dan Abu Ad-darda’ .

 

15.Saling menasehati satu dengan yang lain .

Akhlak yang seperti ini yang mereka lakukan dengan yang lainya ,seorang yang lebih muda tidak merasa enggan selalu meminta nasehat dari yang Tua ,dan yang lebih tua tidak merasa sombong menerima nasehat dari yang muda ,dan inilah sifat seorang Mu’min yang sesungguhnya sebagaimana disebutkan didalam surat Al-Ashr .

إن الإنسان لفي خسر الاالذين آمنوا وعملواالصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

وقال يحي بن معاذ ما امر الإنسان بهذه الدار ولو طال الا كنفس واحد في جنب عيش الجنة ،ومن ضيع نفسا واحدا يعيش به عيش الأبد إنه والله من الخاسرين .

Tidaklah manusia menjalani hidup di dunia ini walaupun usianya panjang ,kecuali bagaikan orang yang bernafas satu kali saja ,jika dibandingkan dengan kehidupan akherat ,siapapun yang menyia-nyiakan satu hembusan nafas untuk bekal kehidupan yang abadi ,maka sungguh Dia adalah orang yang merugi .

 

16.Perasaan takut mereka ,jika usia mereka ditutup dengan Su’ul khotimah oleh Allah s.w.t.

 

Rasa takut mereka yang semacam inilah yang membuat mereka selalu taat dan menambah Ibadah kepada Allah ,dengan perasaan takut Ibadah mereka tidak diterima Allah s.w.t. ,hingga menjadi penyebab umur mereka ditutup dengan Su’ul Khotimah ,maka menjadi kelompok orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka dan dilarang untuk dapat melihat Allah s.w.t. ,bahkan diantara mereka benar-benar memikirkan hal itu dan merasa sedih walau didalam majlis hingga seakan-akan mereka tidak berada dihadapan orang yang banyak .

 

Hal yang seperti inilah yang ditunjukkan dalam perkataan orang-orang soleh :

قال ابو حنيفة : أكثر ما يسلب من الناس الإيمان عند الموت .

وبكى سفيان الثوري مرة حتى غشي عليه ، فقيل له : علاما تبكي ؟ فقال : بكينا على الذنوب زمانا ،ونحن الآن نبكي على الإسلام ….اي خوفا أن يذهب منا .

وكان موسى بن مسعود يقول : كنا إذا جلسنا عند سفيان الثوري ،فكأنما نار احاطت بنا،لما نرى عليه من شدة الخوف والجزع

وقال الفضيل بن عياض : خوف العبد من الله على قدرمعرفته به . (تنبيه المغترين)

*Kebanyakan manusia pada umumnya dicabut Imanya ketika hendak meninggal dunia (dalam   

  Sakaratul maut).

*Dan dikisahkan tentang Sufyan Atsaury ,bahwa suatu hari ,Dia menangis hingga pingsan ,ketika

  ditanya ,Dia menjawab : juka dahulu Kita menagisi dosa ,dan sekarang Kita menangisi status

  Islam kita ……karena takut hilang dari hati Kita .

*Dan Musa Ibn Mas’ud berkata : jika Kami duduk bersama Sufyan Atsauri ,Kami melihat wajahnya

  seakan-akan ada api yang mengelilingi Kami ,karena Kami melihat rasa takut dan Khawatir yang

  Dia alami .

*takutnya seorang hamba kepada Allah ,tergantung seberapa besar pengetahuan Dia kepada 

   Allah s.w.t.

 

17.Memiliki sifat lemah lembut .

 

Sifat lemah lembut selalu mereka tampakkan dan tunjukkan kepada semua orang , terutama kepada anak-anak kecil atau yang lebih muda dari mereka sebagaimana mereka sabar menuntun unta dalam berjalan .dan inilah yang telah diajarkan dan dicontohkan Rasulullah s.a.w. , berkhidmah melayani manusia karena Agama ,menunjukkan jalan yang benar dengan penuh kesabaran .

 

Dan disebutkan dalam Hadits ,ketika Rasulullah s.a.w. memerintahkan untuk meluruskan shaf (barisan) para pasukan Rasulullah berkata :

ولينوا في يد إخوانكم…..(أخرجه ابو داود)

Dan pelan-pelanlah kalian didalam menarik tangan saudara kalian .

 

Dan begitupun yang disebutkan didalam Al-qur’an :

            ولو كنت فضا غليظ القلب لا انفضوا من حولك (سورة لآل عمران)

Jika engkau mempunyai hati yang keras dan pendendam ,maka niscaya mereka akan pergi berpaling dari hadapanmu .

 

Sifat yang seperti inilah yang mereka gunakan didalam mengajak manusia ke jalan Allah s.w.t. , hingga orang yang mereka ajak  memahami bahwa didalam agama Islam tidak ada kekerasan yang justru memperburuk nama Islam .dan cara yang seperti ini yang dipesankan oleh Rasulullah s.a.w. kepada para Sahabat Beliau :

يسروا ولا تعسروا وبشرو ولا تنفروا

Mudahkanlah mereka (dalam memahami Islam) ,dan jangan dipersulit ,Berilah mereka kabar yang menggembirakan (tentang Islam) ,dan jangan buat mereka lari dari Islam .  

 

18.Melihat kebaikan orang lain dan menutup mata dari keburukan mereka .

 

Melihat orang lain lebih baik dari diri mereka ,adalah sifat yang selalu dimiliki oleh orang-orang yang soleh ,selalu melihat kelebihan ada pada diri orang lain dan kekurangan selalu ada pada dalam dirinya ,hingga seakan-akan salah satu dari mereka tidak melihat pada diri orang lain satu keburukanpun yang menyebabkan mereka bisa dijauhi.

Dan semua orang dalam pendangan mereka adalah orang-orang yang baik ,maka bisa diketahui bahwa orang-orang yang soleh tidak akan memusuhi seseorang pun untuk kepentingan dirinya .akan tetapi orang -oranglah yang memusuhi mereka karena perasaan iri dan hasud .

 

Sifat ini sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w. :

طوبى لمن شغله عيوب نفسه من عيوب الناس….(رواه بزار عن انس)

Sungguh beruntung seseorang yang disibukkan dengan keburukan  dirinya dari keburukan orang yang lain .

 

19.Berakhlak baik serta menghormati siapapun yang mengajarkan mereka satu surat ataupun satu ayat dari Al-qur’an ,dimasa mereka kecil .

 

Ini diantara Akhlak para orang-orang soleh yang rendah hati ,dan ini juga yang telah diajarkan oleh sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam perkataanya :

انا عبد من علمني حرفا

Aku adalah hamba sahaya dari orang yang mengajarkanku satu huruf.

 

Bahkan disebutkan sifat mereka didalam beradab kepada orang-orang yang pernah mengajarkan suatu ilmu pada mereka disaat mereka masih kecil .

 

فلم يزل احدهم يتأدب مع من علمه السورة او الأية اوالباب من العلم ،حتى إنه لا يقدر أن يمرعليه راكبا،ولو صار من مشايخ الإسلام (تنبيه المغترين)

Dan salah satu diantara mereka tetap berakhlak kepada seseorang yang telah mengajarkan kepada mereka satu surat ataupun ayat atau satu pembahasan ilmu ,bahkan salah satu dari mereka pun tidak mampu lewat dihadapan orang-orang yang telah mengajarkan ilmu pada mereka ,dengan menaiki tungganganya ,walaupun Dia telah menjadi salah satu dari Masyayikh Al-islam .

Dan masih banyak sekali bentuk akhlak seorang yang menempuh ajaran Tashowwuf atau seorang  Sufi ,dan tidak lain itu adalah sebuah sedikit gambaran dari Akhlak Rasulullah s.a.w. yang telah disifatkan oleh Allah s.w.t. didalam Al-qur’an :

وإنك لعلى خلق عظيم (سورة القلم …4)

Sesungguhnya engkau (Rasulallah) berada pada akhlak yang agung .  

 

Kemuliaan Ilmu Tashowwuf

Dalam Pandangan Ulama

 

 

1.Al-Imam As-Syafi’i.

            قال الإمام الشافعي رحمه الله تعالى : صحبت الصوفية فاستفدت منهم ثلاث كلمات :

قولهم : الوقت سيف إذا لم تقطعه قطعك
قولهم : نفسك إن لم تشغلها بالحق شغلتك بالباطل
قولهم : العدم عصمة
وقال أيضا : حبب الي من دنياكم ثلاث : ترك التكلف ،وعشرة الخلق بالتلطف ،والإقتداء بطريق أهل التصوف .(كشف الخفاء ومزيل الإلباس عمااشتهر من الأحاديث على السنة الناس)

Berkata Al-Imam As-Syafi’i : Aku hidup bersama dengan orang-orang Sufi ,maka Aku bisa mengambil manfaat dari mereka dalam tiga Kalimat :

 

1.waktu adalah pedang ,jika engkau tidak bias memotongnya (menggunakanya) ,maka Dia yang

akan memotongmu (menjadikan engkau celaka dan rugi)

2.Dirimu dan keinginan nafsumu ,jika engkau tidak menyibukkanya dengan sesuatu yang benar ,

maka Dia akan menyibukkanmu dengan urusan yang Bathil.

3.K etidak beradan (kefaqiran) merupakan penjagaan dari Allah .

Dan Beliau berkata juga : Aku diberikan kesenangan terhadap permasalahan dunia kalian dalam tiga hal : meninggalkan usaha yang keras untuk mencari Dunia ,bergaul denga manusia menggunakan sifat lemah lembut ,dan mengikuti jalan dan cara orang-orang ahli tashowwuf .

 

2.Al-Imam Abu Hanifah.

نقل الفقيه الحنفي الحصكفي صاحب الدر : أن ابا علي الدقاق رحمه الله تعالى قال :

انا أخذت هذه الطريقة (التصوف) من ابي القاسم النصري الأباذي ،وقال اب القاسم : انا أخذتها من الشبلي ، وهو من السري السقطي ، وهو من معروف الكرخي ،وهو من داود الطائي ،وهو اخذ العلم والطريقة من ابي حنيفة النعمان رضي الله عنه ،وكل منهم اثنى عليه واقرعليه . (الدر المختار)

 

Al-Faqih (seorang ahli Fiqih) Al-Hanafi Al-haskafi ,penulis Kitab “Ad-Durr Al-Mukhtar” , mengatakan ,bahwa Abu Ali Ad-Daqqaq  berkata : aku mempelajari Thariqah “ajaran” ini ,yakni Ilmu Tashowwuf ,dari Abi Qasim An-nashry Al-abadziy , Abu Qasim berkata : Aku mempelajarinya dari Syibli ,dan Dia dari As-Sirry As-siqthiy ,Dia dari Ma’ruf Al-Kurkhi ,Dia dri Dawud At-Tha’iy ,dan Dia mempelajari ilmu ini dari Abi Hanifah An-Nu’man ,dan setiap orang dari mereka memuji dan menetapkan ilmu tashowwuf sebagai ilmu yang mulia .

3.Al-Imam Malik.

يقول الإمام مالك رحمه الله تعالى : (من تفقه ولم يتصوف فقد تفسق ،ومن تصوف ولم يتفقه فقد تزندق ،

ومن جمع بينهما فقد تحقق. (حاشية العلامة علي العدوي)

 

Al-Imam Malik r.a. berkata : Siapa yang belajar dan memperdalam ilmu Fiqih dan tidak mempelajari ilmu tashowwuf ,maka Dia telah menjadi orang yang fasik ,dan siapa yang mendalami Ilmu tashowwuf dan tidak mempelajari Ilmu Fiqih ,maka Dia telah menjadi seorang Zindiq ,dan seseorang yang menngabungkan antara keduanya (Ilmu Fiqih dan Tashowwuf) maka Dia telah menjadi orang benar-benar  mendalami Ilmu .

4.Al-Imam Ahmad.

كان الإمام أحمد رحمه الله تعالى ،قبل مصاحبته للصوفية ،يقول لولده عبدالله :

(يا ولدي عليك بالحديث ! وإياك ومجالسة هؤلاء الذين سموا أنفسهم صوفية ،فربما كانوا احدهم جاهلا بأحكام دينه ،فلما صحب اباحمزة البغدادي الصوفي  وعرف احوال القوم ،اصبح يقول لولده : يا ولدي عليك بمجالسة هؤلاء القوم ،فإنهم زادوا علينا بكثرة العلم والمراقبة والخشية والزهد وعلو الهمة)

وكان الإمام احمد بن حنبل مع جلالة قدره إذا توقف في مسألة يقول لأبي حمزة البغدادي رضي الله عنه : ما تقول في هذه المسألة يا صوفي ؟فمهما قال له اعتمده .

ونقل العلامة محمد السفاريني الحنبلي رحمه الله عن ابراهيم بن عبد الله العلاني رحمه الله تعالى أن الإمام احمد قال عن الصوفية : لا أعلم اقواما افضل منهم ،قيل إنهم يستحيون ويتواجدون ، قال : دعوهم يفرحون مع الله ساعة. (غذاء الألباب شرح منظومة الآداب)

Disebutkan bahwa Al-Imam Ahmad rahimahullah,sebelum Dia berteman dengan orang-orang Sufi Dia berkata kepada putranya yang bernama Abdullah : wahai putraku pelajarilah Ilmu Hadits ! dan jauhkan dirimu dari berkumpul dengan mereka ,orang-orang yang menamakan diri mereka dengan sebutan Kelompok Sufi , mungkin diantara mereka ada yang masih bodoh dan tidak mengetahui tentang masalah hokum-hukum agamanya .

Akan tetapi ketika mereka berteman dengan Abu Hamzah Al-baghdadi seorang yang Sufi , dan mengetahui keadaan kelompok orang-orang Sufi yang sebenarnya ,Dia pun berkata kepada putranya : wahai putraku ,duduklah dan berkumpullah dengan mereka (orang-orang Sufi) , sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mempunyai Ilmu yang lebih banyak dari Kita ,dan sifat Muroqobah (selalu merasa dalam pengawasan Allah),dan rasa takut kepada Allah serta sifat Zuhud terhadap dunia .

Dan disebutkan bahwa Imam Ahmad bin Hambal ,dengan kemuliaan yang Beliau miliki ,Jika berhenti pada suatu permasalahan ,Dia berkata kepada Abi Hamzah Al-Baghdadi ,Apa pendapat Anda wahai orang yang Sufi ?dan apapun yang dikatakan olehnya maka Imam Ahmad pasti meyakininya .

Dan Al-Imam Al-Allamah Muhammad As-Safaraini Alhambali menukil dari perkataan Ibrahim bin Abdullah  ,bahwa Imam Ahmad berkata tentang orang-orang Sufi :Aku tidak pernah menemukan kelompok Kaum yang lebih Mulia dari mereka ,mereka adalah orang-orang yang malu terhadap Allah dan selalu berusaha untuk beramal ,Biarkanlah mereka bergembira dengan Allah sesaat !

 

5.Ibnu Taimiyyah.

            تحدث احمد ابن التيمية رحمه الله تعالى عن تمسك الصوفية بالكتاب والسنة في الجزء العاشر

من مجموع فتاويه، فقال : فأما المستقيمون من السالكين كجمهور مشايخ السلف ،مثل الفضيل بن عياض ، وابراهيم بن ادهم ،وابي سليمان الداراني ،ومعروف الكرخي ،والسري السقطي ،والجنيد بن محمد ،وغيرهم من المتقدمين ،مثل الشيخ عبد القادر الجيلاني والشيخ حماد ،والشيخ ابي البيان ، وغيرهم من المتأخرين ،فلا يسوغون للسالك ولو طار في الهواء هو مشى على الماء أن يخرج عن الأمر والنهي الشرعيين ،بل عليه أن يعمل المأمورويدع المحظور الى أن يموت وهذا الذيي د ل عليه الكتاب والسنة وإجماع السلف ،وهذا كثير في أفعالهم .(مجموع فتاويه احمد بن تيمية 1 ص516-517)

 

Syekh Ahmad Ibn Taimiyyah berbicara tentang aqidah orang-orang Sufi yang berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah didalam Juz yang ke 10 dalam Kitab Majmu’ fatawanya , Dia berkata :adapun orang-orang dari mereka yang ada didalam jalan yang lurus ,seperti kebanyakan para Ulama Salaf ,semisal Fudzail bin ‘Iyadh,Ibrahim bin Adham,Abi Sulaiman Ad-Darany ,Ma’ruf Al-Kurkhi ,Sirry As-Siqthi ,Al-Juanaid bin Muhammad dan selain dari mereka yang terdahulu juga seperti Syekh Abdul qadir Al-Jailani ,Syekh Hammad ,Syekh Abi Al-Bayan ,dan selain mereka dari Ulama-Ulama Muta’akhirin ,maka orang yang lurus menjalankan ajaran ini ,tidak akan tertipu dan berbelok walaupun mereka bias terbang diatas awan dan berjalan diatas air ,untuk keluar dari perintah-perintah dan tidak akan melanggar larangan-larangan yang Syar’i .akann tetapi Dia harus melakykan apa yang telah diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarangkan Allah ,sampai mereka meninggal dunia ,dan hal ini telah ditunjukkan oleh Alqur’an ,As-Sunnah dan Ijma’ Ulama Salaf ,dan inilah yang banyak terjadi didalam perbuatan mereka .

 

6.Al-Imam Tajuddin As-subki.

وقال تاج الدين السبكي رحمه الله تعالى في كتابه عن الصوفية : وقد تشعبت الأقوال فيهم

تشعبا ناشئا عن الجهل بحقيقتهم  لكثرة المتلبسين  بها الى أن قال ،وإنهم المعرضون عن الدنيا المشتغلون في أغلب الأوقات بالعبادة….

ثم تحدث عن تعاريف التصوف الى أن قال….والحاصل أنهم اهل الله وخاصته الذين ترتجي الرحمة بذكرهم ويستنزل الغيث بدعائهم ،فرضي الله عنهم وعنا بهم (معيد النعم ومبيد النقم)

Al-Imam Tajuddin As-subki berkata didalam kitabnya tentang kelompok orang-orang Sufi :  perkataan dan pendapat orang-orang tentang Sufi ,telah bercabang dan mbermacam-macam , dan kemunculan pendapat ini ,disebabkan oleh kebodohan dan ketidak tahuan mereka tentang siapa sebenarnya orang-orang Sufi ,kerana sebab banyaknya orang-orang yang menyamai mereka , sesungguhnya mereka adalah kelompok orang yang berpaling dari Dunia ,yang menyibukkan diri mereka didalam kebanyakan waktunya dengan beribadah kepada Allah s.w.t.

Lalu Dia juga berbicara tentang pengertian Tashowwuf ,sampai pada perkataanya … kesimpulanya mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Allah ,dan orang-orang khusus yang selalu mengharap rahmat Allah ,dan akan dating pertolongan Allah dengan sebab Doa mereka , semoga Allah meridloi mereka dan meredloi Kita sebab berkah mereka .

 

7.Al-Imam Fakhruddin Ar-roozy .

قال الإمام العلامة الكبيروالمفسر الشهير الإمام فخر الدين الرازي رحمه الله تعالى ، في الباب الثامن عن احوال الصوفية : إعلم أن من حصر فرق الأمة لم يذكر الصوفية ،وذالك خطأ ،لأن حاصل قول الصوفية ،أن الطريق الى معرفة الله تعالى ،هو التصفية والتجرد من العلائق البدنية ،وهذا طريق حسن .

وقال ايضا : المتصوفة : قوم يشتغلون بالفكر وتجرد النفس عن العلأئق الجسمانية ،ويجتهدون ان لا يخلوا سرهم وبالهم عن ذكر الله تعالى في سائر تصرفاتهم واعمالهم ،منطبعون على كمال الأدب مع الله عز وجل ،وهؤلاء خير فرق الآدميين (إعتقادات فرق المسلمين والمشركين)

 

Al-Imam Al-Allamah seorang mufassir yang terkenal Fakhruddin Ar-Rozy berkata didalam Bab yang ke delapan ,tentang kehidupan orang-orang Sufi : ketahuilah sesungguhnya orang yang yang menghitung jumlah kelompok atau golongan agama ini ,dan Dia tidak menyebutkan kelompok Sufi termasuk dari bagian agama ini ,maka itu merupakan kesalahan ,karena maksud dan inti dari perkataan orang-orang Sufi adalah ,bahwa jalan menuju Allah s.w.t. yaitu membersihkan jiwa dan melepaskanya dari ketergantungan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Jasad ,dan ini merupakan jalan yang baik .

Dan Dia berkata Juga ,orang-orang Sufi adalah sekelompok orang yang menyibukkan diri dengan bertafakkur ,dan berusaha melepaskan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan Jasad , dan selalu berusaha agar ruh dan hati mereka tidak kosong dari dzikir (ingat) kepada Allah dalam setiap pekerjaan dan gerakan mereka ,mereka selalu mendasari semuanya dengan adab yang sempurna kepada Allah s.w.t. ,dan merekalah sebaik-baik kelompok manusia .

 

8.Al-Imam As-syathiby.

           

إن كثيرا من الجهال يعتقدون في الصوفية أنهم متساهلون في الإتباع والتزام مالم يأت في الشرع التزامه مما يقولون به ويعملون عليه  وحاشاهم من ذالك أن يعتقدوه أو يقولوا به ،فأول شيئ بنوا عليه طريقهم ،اتباع السنة واجتناب ما خالفها .

 

Al-Imam As-syathiby  rahimahullah berkata : kebanyakan orang ,dari orang-orang yang bodoh ,berkata tentang orang-orang Sufi bahwa mereka adalah kelompok orang yang meremehkan didalam mengikuti dan melakukan sesuatu yang tidak ada didalam syareat perintah untuk menjalankanya ,dari apa yang mereka katakana dan yang mereka ucapkan .maka tidaklah mungkin mereka meyakini atau mengatakan sesuatu yang tidak ada landasan dari Syre’at ,azas pondasi pertama yang mereka bangun didalam Thoriqah (jalan) mereka adalah ,mengikuti

As-Sunnah dan menjauhi sesuatu yang menyimpang darinya .

 

9.Al-Imam Izzuddin bin Abdus Salam.

قال سلطان العلماء عز الدين بن عبد السلام رحمه الله تعالى : قعد القوم من الصوفية على قواعد الشريعة التي لا تنهدم د نيا واخرى ،وقعد غيرهم على الرسوم ،ومما يدلك على ذالك ما يقع على يد القوم من الكرامات وخوارق العادات ،فإنه فرع عن قربات الحق لهم ،ورضاه عنهم ،ولو كان العلم من غيرعمل يرضي الحق تعالى كل الرضى لأجرى الكرامات على ايدي أصحابهم، ولو لم يعملوا بعلمهم ….هيهات هيهات (نور التحقيق للشيخ حامد صفر)

 

Al-Imam Izzuddin bin Abdus Salam Sultonul Ulama “pemimpin Ulama” berkata : kelompok orang-orang Sufi membangun ajaran mereka dengan landasan dan qa’idah Syare’at yang tidak akan hancur dalam kehidupan dunia hingga akherat ,adapun orang-orang selain mereka mendirikan ajaranya hanya berupa gambaran saja ,dan sesuatu yang dapat meunjukkan kalian pada hal itu adalah Karomah dan kejadian luar biasa yang muncul dari tangan mereka ,karena itu merupakan cabang dari bentuk dekatnya Allah kepada mereka ,dan keridloaNya kepada mereka , seandainya Ilmu yang tanpa diamalkan bisa menyebabkan keridloan Allah  sepenuhnya ,maka Allah akan menampakkan Karomah pada setiap orang yang berilmu ,walaupun mereka tidak mengamalkan ilmunya …..tapi itu mustahil dan tidak akan terjadi .

Kesimpulanya adalah ,jika mereka bukan orang-orang yang mulia dan berada pada ajaran yang salah ,maka tidak mungkin Allah memberikan kemulian kepada mereka dengan menampakkan Karomah dari tangan mereka ,yang tidak diberikan kepada semua orang ,kecuali orang-orang yang mempunyai kedekatan kepada Allah s.w.t.

 

10.Al-Imam An-Nawawi.

الإمام الحجة ابو زكريا يحي بن شرف الدين النووي يقرر في رسالته “المقاصد” اصولا لطريق التصوف ،ويقول ،

إن أصولا لطريق التصوف خمسة :

تقوى اله في السر والعلا نية
إتباع السنة في الأقوال والأفعال
الإعراض عن الخلق في الإقبال والإدبار
الرضى عن الله في القليل والكثير
الرجوع الى الله في السراء والضراء (مقاصد الإمام النووي)
 

Al-Imam Al-Hujjah Abu Zakariya bin Syarofuddin An-Nawawi ,menetapkan didalam Kitabnya “Al-Maqosid” ,Azas pondasi didalam ajaran Tashowwuf ,Ia berkata : sesunguhnya Azas dari ajaran Tashowwuf ada lima hal :

*Bertaqwa kepada Allah dalam kesendirian ataupun di tempat ramai .

*Mengikuti As-Sunnah dalam perkataan ataupun perbuatan .

*Tidak memperhatikan penghormatan ataupun hinaan manusia .

*Rela terhadap pemberian dari Allah banyak ataupun sedikit .

*selalu mengingat dan tawakkal pada Allah dalam senang ataupun susah .

 

11. Ai-Imam Al-Ghazali.

 

            يقول الشيخ محمد الغزالي في بعض كتبه…..ما نصه : هناك تصوف نبت في أكناف الإيمان والإسلام والإحسان ،     ونما على أغذية جيدة من العلم والعمل ،واستطاع أن يكون المشاعرالإنسانية بصدق العبودية ،ودفعها الى التفا ني في مرضات الله تعالى .

            As-Syekh Al-Imam Muhammad Al-Ghazali berkata didalam sebahagian kitabnya : ada suatu  ajaran tashowwuf yang tumbuh dari dalam Iman ,Islam dan Ihsan ,dan tumbuh dengan “makanan yang baik”  yang berupa Ilmu dan Amal dan kemampuan untuk memberikan perasaan yang harus dimiliki oleh seorang manusia (Hamba) ,dengan kejujuran dalam beribadah .dan mendorongnya hanya untuk melakukan segala sesuatu yang menyebabkan keridloan Allah s.w.t.

 

12. Al-Imam Jalaluddin As-suyuthi.

قال العلامة المشهور ،جلال الدين السيوطي رحمه الله تعالى : إن التصوف في نفسه علم شريف ،وإن مداره على اتباع السنة وترك البدع والتبري من النفس وعوائدها وحظوظها واغراظها ومراداتها واختياراتها والتسليم لله والرضى به وبقضائه ،وطلب محبته واحتقار ما سواه ….وعلمت أيضا أنه قد كثر فيه الدخيل من قوم تشبهوا بأهله وليسوا منهم ، فإدخلوا فيه ما ليس منه ، فأدّى ذالك الى إساءة الظن بالجميع ،فوجّه أهل العلم للتمييز بين الصنفين ليعلم أهل الحق من أهل الباطل ،وقد تأملت الأموراللتي أنكرها أئمة الشرع على الصوفية ،فلم ار صوفيا محققا يقول بشيئ منها ،وإنما يقول بها أهل البدع والغلاة الذين ادّعوا أنهم صوفية وليس منهم (معيد النعم ومبيد النقم).

 

Al-Imam Jalaluddin As-suyuthi rahimahullahu ta’ala berkata : sesungguhnya Ilmu Tashowwuf adalah Ilmu yang mulia ,dan sesunggunya landasanya adalah mengikuti As-Sunnah dan meninggalkan Bid’ah ,serta menjauhkan dari kepentingan hawa nafsu dan sesuatu yang berkaitan denganya ,tujuan ,keinginan dan ajakanya ,hanya menyerahkan segalanya kepada Allah rela dengan apa yang telah ditentukan Allah ,mencari kecintaanNya dan tidak memperhatikan selain Allah……dan Anda sudah mengetahui bahwa telah banyak orang yang masuk kedalam kelompok ini ,mereka yang menyerupai kelompok Sufi ,akan tetapi sebenarnya mereka bukanlah dari golongan orang-orang Sufi ,mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki sifat-sifat Ahli Tashowwuf ,maka hal itu menyebabkan prasangka yang buruk kepada seluruh kelompok orang Sufi ,maka dari itu orang-orang ahli Ilmu memberikan arahan dan petunjuk ,untuk membedakan diantara dua kelompok tsb ,agar dapat diketahui mana kelompok yang benar dan mana yang tidak bathil .Dan Aku telah mempelajari perkara yang diingkari para Ulama Syare’at terhadap kelompok orang-orang Sufi .dan Aku tidak menemukan seorang Sufi yang sebenarnya ,berkata sedikitpun tentang perkara itu ,akan tetapi yang mengatakan perkataan itu adalah mereka orang-orang Ahli Bid’ah dan orang-orang yang mengaku bahwa dirinya adalah kelompok orang-orang Sufi ,dan sebenarnya mereka bukanlah mereka orang-orang Sufi.

13.Al-Imam Al-qusyairy.

 

            قال رضي الله عنه : جعل الله هذه الطائفة صفوة أوليئه وفضلهم على الكافة من عباده بعد رسله وأنبيائه ،صلوات الله عليهم وسلامه ،وجعل الله قلوبهم معادن اسراره واختصهم من بين الأمة بطوالع أنواره ،فهم الغياث للخلق والدائرون في عموم احوالهم مع الحق (معيد النعم ومبيد النقم)

Al-Imam Al-qusyairy berkata : Allah menjadikan kelompok ini “orang-orang Sufi” sebagai pilihan para awliya nya (orang-orang yang dicintaiNya) ,dan memuliakan mereka diantara sekian banyak hamba-hambanya ,setelah Rasul-Rasul dan Nabi-Nabinya ,dan Allah menjadikan hati-hati mereka sebagai tempat menyimpan rahasia-rahasianya ,dan menghususkan mereka diantara sekian banyak hamba-hambanya dengan pancaran cahayanya ,mereka adalah orang-orang yang menjadi perantara untuk memohon kepada Allah dan yang mengetahui keadaan hubungan manusia dengan Allah s.w.t.

 

Dari ini Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ajaran tashowwuf adalah ajaran yang benar dan orang-orang yang Mulia dalam pandangan Allah s.w.t. dengan banyaknya pernyataan yang dikatakan oleh para Ulama yang membenarkan ajaran mereka dan keadaan hidup mereka yang tidak pernah jauh dan lupa dari Allah s.w.t.

[Kutip : Aswj-rg.com]



Title : Kemuliaan Ilmu Tasawuf dan Kaum Sufi dalam Pandangan Ulama
Description : Ketika Kita melihat bagaimana Akidah yang diyakini oleh para Ahli tashowwuf (Sufi) didalam kehidupan mereka ,tentu Kita akan berfikiran bahw...

Dapatkan Berita Terbaru dari Kami Via Email: