Nahdliyin.id - - Media Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Putra Mbah Liem Persilakan Panglima TNI Nobar Film G30S PKI


Nahdliyin.id, KLATEN - Ketua Yayasan Al Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa), Kiai Saifuddin Zuhri, mempersilakan jika Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memilih Pondok Pesantren Alpansa sebagai salah satu tempat untuk menyelenggarakan kegiatan nonton bareng film G30S/PKI.

"Saya yakin Panglima TNI punya tujuan baik demi kebaikan bersama sebangsa dan setanah air. Pak Gatot juga musti rawuh (datang) untuk ziarah ke makam Mbah Liem," kata Gus Zuhri, panggilan akrab putra ketiga Mbah Liem itu saat ditemui Tempo di Ponpes Alpansa, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, pada Selasa, 19 September 2017.

Mbah Liem alias Kiai Muslim Rifa'i Imam Puro adalah pendiri Ponpes Alpansa pada 1994. Selain sebagai sesepuh Nahdlatul Ulama yang dikenal dekat dengan Presiden Abdurrahman Wahid, Mbah Liem juga dikenal sebagai pencetus slogan NKRI Harga Mati.

Seperti diketahui Panglima TNI Gatot Nurmantya mengaku memerintah jajaran TNI melakukan pemutaran film G30S/PKI. Gatot juga mengimbau masyarakat untuk menyaksikan film tersebut. Tujuan Gatot untuk mengingatkan masyarakat agar tragedi yang terjadi pada 1965 tidak terulang.

Menurut Zuhri, dirinya tidak punya kewenangan mengagendakan suatu kegiatan seperti yang dilakukan Panglima TNI. "Tapi kalau ponpes ditempatin (untuk nontong bareng film G 30 S PKI), ya monggo wae (silakan saja)," kata Zuhri.

Ihwal film G30S/PKI selama ini masih menuai kontroversi, Zuhri mempersilakan santrinya agar memperdalam sendiri ilmu sejarahnya. "Kontroversi bukan berarti semuanya salah. Ini pendapat pribadi saya. Kalau salah, saya mohon maaf," kata Zuhri.

Menurut Zuhri, semasa Mbah Liem masih muda, pernah ada beberapa simpatisan PKI yang meminta perlindungan dari kejaran Barisan Ansor Serbaguna (Banser). "Mereka (simpatisan PKI) ikut mengisi masjid Al Muttaqien yang didirikan Mbah Liem. Abah (Mbah Liem) bilang, kalau mereka dibunuh, yang mengisi masjid nanti siapa," kata Zuhri. 
Masjid Al Muttaqien yang didirikan Mbah Liem pada 1959 hingga kini masih berdiri kokoh di komplek Ponpes Alpansa.

Zuhri menambahkan, Mbah Liem kala itu sengaja mendirikan ponpes tepat di tengah-tengah antara kaum santri dan abangan. Tujuannya agar ponpes tersebut menjadi penengah bagi kalangan santri yang hanya memikirkan akhirat dan kalangan warga yang hanya mengedepankan logika di sisi kiri.

"Mbah Liem tidak pernah membeda-bedakan antara santri dan abangan," kata Zuhri. 
Secara terpisah, Komandan Komando Distrik Militer 0723/Klaten Letnan Kolonel (Inf) Bayu Jagat belum berkomentar banyak ihwal instruksi pemutaran film G30S/PKI. "Nanti dikabari," kata Bayu kepada Tempo pada Senin lalu.
 

Sumber: Tempo.co


Title : Putra Mbah Liem Persilakan Panglima TNI Nobar Film G30S PKI
Description : Nahdliyin.id , KLATEN - Ketua Yayasan Al Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa), Kiai Saifuddin Zuhri, mempersilakan jika Panglima TNI Jenderal...

Dapatkan Berita Terbaru dari Kami Via Email: