Nahdliyin.id - - Media Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Kiyai Said Aqil Siradj: Kebudayaan Tidak Dapat Dipisahkan dari Denyut Nusantara


Nahdliyin.id - Kebudayaan menjadi nafas dan pondasi cara berpikir, sikap serta perilaku Indonesia, bahkan sebelum hadirnya Indonesia sebagai negara/bangsa. Demikian salah satu kesimpulan dari acara silaturahim kebudayaan yang digelar di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
Berdasarkan keterangan tertulis dari PBNU, acara dengan tema “Meneguhkan Eksistensi Budaya dalam rangka Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” itu dihadiri sejumlah tokoh agama dan budayawan.
“Kebudayaan sejak dulu tidak dapat dipisahkan dari denyut nadi masyarakat Nusantara. Wali Songo, misalnya, melalui kreasi adilihung wayang, tembang-tembangan, dan alat musik tradisional, Wali Songo berhasil membangun dialog antara budaya dan agama,” kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj, yang menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

Senada dengan Said Aqil, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial dan Keamanan Agum Gumelar sebagai salah satu narasumber mengatakan para pendiri Republik Indonesia juga menempatkan kebudayaan sebagai suatu hal penting dan identitas nasional.
"Kita harus waspada terhadap budaya global yang saat ini benar-benar mengancam eksistensi budaya kita," ujar Agum.
Para peserta silaturahim budaya tersebut sepakat bahwa negara harus hadir untuk mengembalikan kebudayaan sebagai identitas nasional melalui beragam aksi dan kebijakan.
Sumber : Kompas.com


Title : Kiyai Said Aqil Siradj: Kebudayaan Tidak Dapat Dipisahkan dari Denyut Nusantara
Description : Nahdliyin.id -  Kebudayaan menjadi nafas dan pondasi cara berpikir, sikap serta perilaku Indonesia, bahkan sebelum hadirnya Indonesia sebaga...

Dapatkan Berita Terbaru dari Kami Via Email: