Nahdliyin.id - - Media Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina

Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina
Ilustrasi.
Nahdliyin.id - Hujan yang mengguyur Banyuwangi sejak sore hari tak menyurutkan ratusan warga Nahdliyin untuk berkumpul di kantor PCNU Banyuwangi yang berada dibilangan Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi. Mereka berdoa bersama ditujukan kepada rakyat Palestina yang saat ini terus mendapatkan penindasan dari Zionis Israel.

"Ini sebagai bentuk solidaritas kami sebagai umat muslim di Indonesia. Selain itu, ini juga merupakan instruksi dari PBNU," ungkap Ketua Panitia Haikal Kafili seusai acara, Kamis (27/7).

Acara yang dimulai seusai sholat Isya' tersebut, di awali dengan istighosah dan pembacaan sejuta sholawat nariyah yang dipimpin oleh Gus Hasan Abdillah. Lalu, disusul dengan pembacaan doa Hizib Nashar.

"Sebagai umat Islam, kami memiliki keyakinan, bahwa doa yang diawali dengan pembacaan sholawat akan lebig mudah dikabulkan oleh Allah. Semoga dengan ini, bisa mengabulkan doa kami, untuk kedamaian di Palestina," imbuh Haikal.

Selain doa, acara tersebut juga diisi dengan orasi kebudayaan tentang historisitas konflik Palestina - Israel serta polemik kepentingan yang saat ini terjadi. "Konflik di Palestina ini, tidak semata konflik agama. Tapi, ini adalah konflik kemanusiaan. Karena, apa yang dilakukan oleh Israel, sudah melanggar Declaration of Human Right (Deklarasi Hak Asasi Manusia)," tegas KH Yusuf Nuris selaku orator.

Konflik tersebut, lanjut Gus Yus --sapaan akrab KH Yusuf Nuris-- memiki akar sejarah yang panjang. Hal ini, dapat ditarik jauh hingga ke masa Nabi Ibrahim yang kemudian melahirkan tiga agama besar, Yahudi, Nasrani dan Islam.

"Orang-orang Yahudi, terutama yang merupakan Bani Israel sempat terlunta-lunta dalam waktu berabad lamanya setelah wafatnya Nabi Musa. Mereka berkeyakinan, Tuhan menjanjikan sebuah tanah untuk mereka tinggali, yaitu di bukit Zion yang saat ini berada di Palestina," ungkap Gus Yus.

Seusai Perang Dunia Pertama, ambisi Bani Israel untuk kembali ke tanah yang dijanjikan itu (Bukit Zion), mulai mereka perjuangkan. 

"Setelah Khalifah Ustmaniyah di Turki hancur, Yahudi Israel ini, mulai mendirikan gerakan zionis untuk mendirikan negara sendiri. Mereka mendapat bantuan dari Inggris yang menjadi pemenang saat itu. Keinginan itu, menjadi masalah karena pada saat itu, di daerah bukit Zion tersebut, telah ada negara yang bernama Palestina," terang pengasuh PP. Mambaul Ulum tersebut.

Dari situlah akhirnya Israel dengan bantuan sekutu-sekutunya, terus melakukan invasi di Palestina. Mereka secara perlahan melakukan penjajahan dengan memperluas kekuasaan Israel. Hingga saat ini, kehidupan di daerah Gaza, Palestina menjadi daerah yang terus disulut konflik.

"Ini adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Israel pada Palestina. Sebagaimana yang ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia menolak segala macam bentuk penjajahan di muka bumi. Maka, dari itu, Indonesia hingga saat ini, tidak melakukan hubungan diplomatik billateral sebagai bentuk penolakan pada Israel," papar Gus Yus.

Dalam kegiatan tersebut, juga dihasilkan beberapa rekomendasi. Mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk menuntut PBB menyelesaikan konflik di Palestina. Selain itu, mereka menghimbau untuk membacakan qunut nazilah pada saat sholat lima waktu dan sholat Jumat. (M. Sholeh Kurniawan/Fathoni)
Sumber : Nu.or.id


Title : Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina
Description : Ilustrasi. Nahdliyin.id -  Hujan yang mengguyur Banyuwangi sejak sore hari tak menyurutkan ratusan warga Nahdliyin untuk berkumpul di kantor...

Dapatkan Berita Terbaru dari Kami Via Email: