Nahdliyin.id - - Media Islam Rahmatan Lil 'Alamin

Ini Klarifikasi Aksi di Lumajang soal Teriakan ‘Bunuh Menteri’

Ini Klarifikasi Aksi di Lumajang soal Teriakan ‘Bunuh Menteri’
Nahdliyin.id - Aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (AMPPI) soal penolakan kebijakan lima hari sekolah, Senin (14/8) di Lumajang, Jawa Timur dikejutkan oleh sebuah video viral para anak-anak yang meneriakkan ‘bunuh menteri’.

Video berdurasi 1:03 menit tersebut menjadi sumber pemberitaan sejumlah media sehingga AMPPI perlu melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan miring yang beredar berdasarkan video tersebut.

Berikut klarifikasi AMPPI sebagai penanggung jawab aksi yang ditandatangani oleh Kiai Nawawi (Koordinator Umum Aksi) dan Khoirun Nasichin (Koordinator Lapangan Aksi) yang diterima NU Onlinepada Senin (14/8/2017):

Kronologi aksi:

1. Pukul 08.00 WIB pada Senin, 7 Agustus 2017, seluruh pimpinan aksi sudah berkumpul di tempat utama aksi. Tidak ada acara long march. Karena acara utamanya adalah istighotsah. 

2. Setelah pimpinan aksi berkumpul, peserta aksi mulai berdatangan dan aparat keamanan berseragam lengkap juga sudah berjaga di lokasi. 

3. Sekitar pukul 08.30 WIB, peserta aksi dari beberapa Pondok Pesantren Sekitar lokasi Aksi (depan gedung DPRD Kabupaten Lumajang) berjalan kaki. Sebelum masuk arena Aksi, peserta aksi ini meneriakan yel-yel yang tidak jelas karena banyaknya massa yang hadir. Apakah yel-yel itu berbunyi cabut menterinya, kubur menterinya, mundur menterinya, atau bunuh menterinya. Semua tidak Jelas. 

4. Melihat Situasi itu Korlap Aksi Bersama Keamanan dari Polres Lumajang berupaya untuk mengendalikan massa dengan meminta peserta aksi untuk bergabung kedalam barisan Istighosah. 

5. Pukul 08.45 WIB Semua massa terkendali dan mengikuti Acara Istighosah dengan Hidmat yang dipimpim oleh KH Ahmad Hanif dan KH Ahmad Qusairy dari Syuriyah PC NU Lumajang. 

6. Pukul 09.30 WIB dilanjukan dengan orasi oleh Korlap yang berisi tuntutan pencabutan Permendikbud no 23 tahun 2017. Dilanjutkan dengan statement Ketua Komisi D DPRD kab. Lumajang (Sugianto) dan diiringi pernyataan sikap oleh Kordum aksi, Nawawi.

7. Pukul 10.15 WIB Acara Doa Bersama dan peserta aksi membubarkan diri dikawal oleh Polsek masing-masing Kecamatan.

8. Pukul 24.00 WIB dilaporkan oleh pihak keamanan Polres Lumajang bahwa seluruh peserta aksi sampai ke rumah masing masing dengan selamat. 
 
Kesimpulan:

1. Bahwa acara aksi damai menolak kebijakan FDS 5 hari sekolah oleh AMPPI telah mendapatkan izin dari pihak polres Lumajang No: STTP/02/VIII/2017/SAT.IK 

2. Konten acara Aksi Damai Tolak FDS 5 Hari Sekolah di kabupaten Lumajang Tanggal 07 Agustus 2017 berisi doa Bersama dan Istighotsah yang dipimpin oleh Katib Syuriyah PCNU Lumajang 

3. Terkait Anak- anak yang hadir pada acara tersebut adalah santri yang diajak oleh orang tua ( Wali Santri ) 

4. Tidak ada instruksi untuk mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas seperti yang diupload dan disebarkan oleh media yang tidak suka dengan aksi tersebut. 

5. Kalaupun benar, pasti di luar tempat istighotsah, dan tidak termasuk dalam rangkaian aksi, dan pastinya kita akan ingatkan dan bina selanjutya 

6. Meminta pemerintah, tidak defensif menghadapi aspirasi soal FDS yg hanya akan ciptakan keberisikan baru. 

7. Terkait Press release yang dikeluarkan oleh KPAI tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya, karena hanya didasarkan pada video, dan pihak KPAI tidak melakukan klarifikasi terhadap penanggung jawab aksi. 

8. Kepada semua pihak, kami mohon untuk tidak terpancing dan tidak memberikan informasi apapun terkait aksi damai tolak FDS 5 hari sekolah tersebut sebelum mengklarifikasi kepada pananggung jawab aksi. 
Sumber: Nu.or.id


Title : Ini Klarifikasi Aksi di Lumajang soal Teriakan ‘Bunuh Menteri’
Description : Nahdliyin.id -  Aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (AMPPI) soal penolakan kebijakan lima hari sek...

Dapatkan Berita Terbaru dari Kami Via Email: